Sejarah Tari Cokek Budaya Tangerang

Sejarah Tari Cokek Budaya Tangerang
Gambar Tari Cokek

Sejarah Tari Cokek, Kostum dan Gerakannya- Tari Cokek adalah tarian yang berasal dari daerah Tangerang, tarian ini merupakan kebudayaan hasil akulturasi orang-orang cina dan masyarakat Tangerang, mereka hidup bercampur baur kala itu, tetapi kini Tari Cokek resmi menjadi warisan Budaya Tangerang.


Nah,, kali ini kita akan membahas seputar Tari Cokek ini, jadi selamat membaca ya gengs...

Sejarah Tari Cokek 

Tari Cokek Adalah sebuah tarian yang di bawa oleh orang cina Benteng dan kini ditetapkan menjadi warisan budaya Tangerang. Menurut catatan sejarah, Tari Cokek diperkenalkan oleh komunitas Cina Benteng, pada abad 19 ketika banyak pendatang dari Cina yang tinggal di daerah benteng yang lambat laun menjadi tuan tanah. 

Salah satu tuan tanah yang bernama Tan Sio Kek membawa kesenian dari cina untuk di tampilkan di daerah benteng tentu saja kesenian tersebut saja sudah melewati proses akulturasi dengan budaya lokal, termasuk Tari Cokek dan Gambang Kromong.

Gambang kromong dan cokek sebenarnya saling berhubungan, tari cokek adalah sebuah tarian dan alat musik yang mengiringinya adalah gamang keromong, tari cokek adalah tarian hiburan bagi tamu undangan dalam perayaan pesta pernikahan orang cina, Istilah cokek sendiri digunakan untuk menyebut para penari wanita yang pada waktu itu rambutnya dikepang dan mengenakan ciang hi yakni pakaian tradisional wanita cina.

Konon kata sebelum dikenal dengan nama Tari Cokek, tari ini dikenal sebagai Tari Sipatmo yang hanya dipentaskan ketika ada acara adat di klenteng, kata cokek diambil dari kata Cukin artinya adalah selendang.


Ada salah satu gerakan yang menjadi ciri utama Tari Cokek yakni suatu gerakan maju mundur, berjinjit, memutar, menggelengkan kepala dan memainkan kedua telapak tangan yang berputar-putar mengiringi irama musik gambang kromong.

Menurut budayawan Betawi Babe Ridwan Saidi, dari hasil penelitianya 5 tahun yang lalu, ia berpendapat bahwa Tari Cokek bukan bawaan dari Cina daratan, melainkan dibawa oleh para komunitas Indo Cina.

Tari cokek adalah tarian orang Cina Benteng, sedangkan menurut hasil penelitianya, komunitas ini berasal dari Indo Cina bukan dari cina daratan, dan mereka sudah datang Tangerang dan sekitarnya sejak pertengahan abad 13

Menurutnya pada musik gambang, instrumen musik lebih mirip dengan musik klasik Laos, irama melayu masih melekat pada gambang, dan busana tari cokek lebih mirip busana Indo Cina dari pada cina daratan, masih ada unsur melayu yang melekat di dalam gambang dan tari cokek.

Kostum Pemain Tari Cokek


Pada awal mula adanya Tari Cokek para penari menari dengan tamu pria dalam jarak tertentu, sehingga masih disebut “sopan”, sayangnya hal ini sudah jarang terjadi, akibat perkembangan zaman cokek sekarang menari seperti tidak ada batas dengan pria.

Pada awalnya kostum yang digunakan para pemain adalah baju Ciang Hi, tetapi kini berubah menyesuaikan adat betawi dengan menyatukan perpaduan Ciang Hi dengan adat betawi, biasanya busana tari cokek menggunakan baju kurung yang berwarna cerah dan memakai celana panjang dari sutra.

Bagian ujung bawah celana dihiasi dengan aksesoris berwarna menyesuaikan dengan celana yang dipakai, lalu para pemain memakai selendang di ikat pada bagian pinggang dan ujungnya dibiarkan bergantungan ke bawah.


Lalu pada perkembangan selanjutnya ciang hi di gantikan dengan kain dan kebaya agar lebih menyatu lagi dengan budaya lokal, ini biasanya di peragakan oleh kelompok kesenian dalam rangka penyambutan hari besar atau dalam perlombaan, tetapi kelompok kesenian Tari Cokek yang sering tampil di acara-acara kawinan biasanya hanya menggunakan baju biasa dan celana jens.(Seperti gambar di bawah ini)


Tari Cokek
Busana Tari Cokek Sekarang

Gerakan Tari Cokek


Biasanya sebelum tari cokek di mulai di awali terlebih dahulu dengan wawayangan. Pola lantai tari cokek biasanya ketika pementasannya penari cokek berbaris memanjang sambil melangkahkan kakinya ke depan lalu kembali lagi sambil menyesuaikan irama gamang keromong.

Keistimewaan pada Tari Cokek terlihat pada gerakan tubuh penarinya yang bergerak lambat. Tarian dimulai dari formasi memanjang, lalu para penari saling berhadapan dengan penari lainnya. Setelah itu, kaki para penari bergerak maju mundur dengan mengambil rentangan tangan setinggi bahu yang disesuaikan dengan gerakan kaki bergerak maju mundur tersebut. 

Para penari cokek sering mengajak para penonton untuk menari, ajakan itu di tandai dengan cara mengalungkan selendang ke leher sambil menariknya ke depan. Ajakan itu di khususkan bagi tamu undangan penting yang terdiri dari para tokoh masyarakat dan orang kaya lokal.


Gerakan dalam Tari Cokek ini merupakan gerakan yang harmonis dan luwes, yaitu dengan gerakan tangan yang gemulai dan pinggul yang bergoyang  seirama. Selain itu, sesekali penari juga memainkan selendangnya sehingga membuat penari terlihat anggun dan mempesona.

Fungsi Tari Cokek


Pada sejarah awalnya, tari cokek hanya dikhususkan atau dipentaskan diacara adat saja, kemudian berkembang menjadi hiburan tamu undangan ditempat acara perkawinan, banyak orang menikmati alumam musik serta gemulai tarian yang dibawakan para penari.

Namun pada perkembanganya, pada saat ini sudah jarang ditemukan pementasan Tari Cokek diacara nikahan, tetapi tari ini masih tetap dilestarikan lewat acara resmi yang digelar pemerintah untuk pelestarian budaya.

Nah itulah pembahasan kita kali ini seputar Tari Cokek, jangan lupa share keteman-teman kalian yah, dan tetap cintai Budaya daerah, salam dari saya semoga anda sehat selalu...