Sejarah H. Entong Gendut, Pemberontakan Condet

Sejarah H. Entong Gendut, Pemberontakan Condet
H. Entong Gendut

H. Entong Gendut adalah seorang anak betawi asli Condet yang berani melakukan perlawanan terhadap penindasan Belanda kepada rakyat kecil khususnya para petani. Banyak sumber sejarah yang membahas sejarah tentang beliau namun tetap saja nama beliau tidak begitu dikenal bahkan oleh orang-orang Betawi itu sendiri.

Nah kali ini kita akan membahas seputar sejarah pemberontakan H. Entong Gendut, berikut ini adalah sedikit sejarahnya

Sejarah H. Entong Gendut


Haji Entong Gendut muncul sebagai jawara condet ketika ia melihat masyarakat condet mengalami pemerasan yang begitu parah yang dilakukan tuan tanah. 

Awal kebencian H. Entong Gendut kepada belanda adalah ketika Belanda menjual tanah pribumi Condet kepada orang kaya asal inggris yang bernama Lady Lorinsend, setelah tanah condet dikuasai Lady, ia mengambil pajak dari para petani setiap minggunya sebesar 25 sen, selain pajak setiap panen datang hasil panen para petani harus dibagi hasil dengan lady.

Melihat penindasan tuan tanah di Condet, H. Entong murka dan tak tertahankan lagi kemarahanya apalagi beliau mempunyai jiwa Pemberontakan yang di tanamkan oleh gurunya yaitu Encing Sairin, beliau adalah salah satu anggota Sarekat Islam waktu itu.

Baca juga: Sejarah Bang Puasa Jawara Di Fitnah Membunuh Wanita

Pemberontakan H. Entong Gendut

Aksi H. Entong di mulai ketika ia melakukan aksi perlawananya didepan rumah Lady dengan aksi pertunjukan Topeng yang berlatar belakang cerita yang menyindir Lady Lorinsend, H. Enting membayar para pemain Topeng, sekaligus ia juga menjadi Sutradara atas alur cerita yang dibawakan teater Topeng tersebut.

Tak disangka ternyata pertunjukan Topeng yang digelar didepan rumah lady Lorinsen, oleh H. Entong Gendut memotivasi para masyarakat di Condet, mengobarkan api semangat mereka, hingga akhirnya terjadi penyerangan ke Pos polisi  Belanda di Cililitan yang di pimpin oleh H. Entong Gendut dan mengakibatkan banyak polisi Belanda yang mati pada saat itu.

Keesokan harinya militer Belanda melakukan aksi balas dendam, dengan mencari rumah H. Entong Gendut yang terletak di daerah Cililitan Besar. Belanda berhasil menemukan rumah H. Entong dan langsung mengepung rumah tersebut, tetapi dengan gagah beraninya H. Entong gendut keluar rumah dan melawan para serdadu Belanda.

Baca juga : Mpok Ris, Pahlawan Tanggerang

Dengan bermodalkan golok H. Entong Gendut menyergap dan menebas kepala dari beberapa serdadu Belanda sambil berteriak “Allahu Akbar,,, Sabillilah gw gak takut ame Kompeni”, perlawanan yang tidak seimbang itu antara golok melawan senapan, apalagi dikeroyok para serdadu Belanda, H. Entong Gendut dibrondong peluru dan wafat disana.

Jasad H. Entong Gendut dibawa oleh Belanda, oleh karena itu sampai sekarang tidak ada yang mengetahui makam beliau.

Setelah Wafatnya H. Entong Gendut

Setelah wafatnya H. Entong Gendut, para serdadu Belanda merazia penduduk Condet untuk mencari pengikutnya yang ikut menyerang Pos Polisi Belanda dicililitan, akibatnya penduduk Condet merasa ketakutan dan meninggalkan Condet untuk beberapa waktu yang cukup lama.

Setelah beberapa tahun meninggalkan Condet, para penduduk Condet kembali lagi ke kampung mereka, tetapi mereka sudah tidak lagi menjadi pengerajin batik melainkan hanya bertani dan berkebun, padahal sebelumnya Condet terkenal dengan industri Batiknya.

Baca juga :Pemberontakan Petani Di Tangerang

Meskipun H. Entong Sudah meninggal tetapi semangat perjuanganya masih di wariskan kepeneru-penerusnya seperti Kalin Bapa Kayah yang menjadi pemimpin Pemberontakan Petani di Tangerang 1924 yang mana Kalin ini sempat berguru kepada encing Sairin yang menjadi gurunya H. Entong Gendut.


Itu lah sedikit sejarah H. Entong Gendut yang melakukan perlawanan di Condet dan membakar semangat juang para Penduduk menggunakan media teater Topeng.
Trimakasih sudah mengunjungi blog ini, jangan lupa share keteman-teman kalian agar bisa sama-sama belajar tentang sejarah.