Masuknya Islam di Banten Pada Abad Ke 10

Masuknya Islam di Banten Pada Abad Ke 10

Selama ini kita di doktrin sejarah masuknya islam di Banten di awali kedatangan sultan Hasanuddin berdakwah di Banten, dan di dukung olej pelajaran sejarah di sekolah-sekolah yang mengunakan Teori Gujarat, yaitu islam masuk di indonesia abad 13 melalui orang-orang Gujarat. 

Seperti biasa saya akan membahas sejarah masuknya Islam di Banten dari persepsi atau sudut pandang yang berbeda di awali dengan kegelisahan saya setelah membaca sejarah Banten sebelum masuknya islam, dikatakan masyarakat Banten saat itu menganut agama Hindu dan Budha. 

Lalu kapan islam pertama kali datang ke banten, berikut ini ulasanya:


1. Awal Masuknya Islam Di Banten Versi Babad.

Sejarah Awal Masuknya Islam di Banten tentu saja tidak terlepas dari cerita Babad yang hanya dongeng belaka, di dalam cerita Babad, di katakan masyarakat Banten sebelum masuknya islam mereka memeluk agama Hindu dan Budha, barulah setelah abad ke 15 orang yang dipanggil Hasanuddin yang kelak menjadi Sultan Banten, beliau adalah putra Sunan Gunung Jati / Syarif Hidayatullah, ada juga yang mengatakan bahwa Hasanuddin bukan atas permintaan yang meminta persetujuan untuk berdakwah di Banten (Kok bisa gitu yah ?, Namanya juga Babad pasti simpangsiur).

Baca juga : 
Sultan Hasanuddin, Biografi, Sejarah Hingga Wafatnya

Pada cerita Babad masuknya islam di Banten ini awal dengan perjalanan Dakwah Sultan Hasanuddin di banten di mulai dengan pertarungan Sultan Hasanuddin dengan orang yang bernama Pucuk Umun (ada yang mengatakan Prabu Pucuk Umun). Cerita singkat pertarungan itu di menangkan oleh Sultan Hasanuddin, dan Pucuk Umun melarikan diri ke hutan, menurut cerita masyarakat cikal bakal suku Badui ini adalah pengikut Pucuk Umun yang melarikan diri ke hutan. 

Singkat cerita setelah Sultan Hasanuddin berhasil mengalahkan Pucuk Umun dia berhasil berdakwah di Banten mengubah kultur masyarakat menjadi masyarakat bernuansa islami, dan islam menyabar keseluruh daerah Banten. 

Baca jugaSejarah Kerajaan Banten Terlengkap


2. Bantahan Versi Babad

Terjadi kerancuan dalam Versi Babad setelah saya membaca buku Kronologi Kedatangan Islam Di Indonesia, didalam buku tersebut di katakan terdapat sebuah bangunan masjid atap terbuka model karbela Irak di Banten yang di bangun pada sekitar abad 10 M masjid yang sekarang menjadi masjid Pecinan dan masjid tersebut menjadi bukti masuknya islam pada abad 10 M. 

Masuknya Islam di Banten Pada Abad Ke 10

Masjid tersebut di bangun jauh 5 abad sebelum kedatangan Sultan Hassanudin di Banten, bahkan sebelum dakwah Wali Songo di Pulau Jawa sekaligus menjadi bukti masuknya islam di Banten pada abad ke 10M, Dan masjid ini bangunanya sesuai dengan bangunan masjid yang ada di Lamuri, Kali Besar Jakarta, dan di Luwu, Dan ada Mihrab dan Minaret pada bangunan Mesjid tersebut.
Masuknya Islam Di Banten Pada Abad Ke 10


Dengan keberadaan masjid yang diberi nama Masjid Pecinan yang bentuknya menyerupai bangunan masjid yang ada di Lamuri, Jakarta dan Luwu yang dibangun sekitar abad 9-10 M, ini menjadi bukti masuknya islam di Banten pada abad 10M dan menjadi Bantahan atas cerita Babad yang menceritakan masuknya islam di Banten melalui dakwah Sultan Hasanuddin, sekaligus membantah Teori masuknya islam di Indonesia melalui orang Gujarat. 

Baca juga
Keraton Kaibon, Sejarah dan Keunikanya

Tapi sayang setelah saya telusuri masjid tersebut bernama masjid Pecinan karena di klaim di bangun oleh komunitas Cina pada saat itu, padahal orang Cina datang ke Indonesia dan membentuk Komunitas sekitar abad 14/16 M. 

Selain Masjid Pecinan ada satu lagi yang ingin bantahan cerita masuknya islam di Banten versi Babad, yaitu Suku Badui.

Dalam Versi Babad sebelum masuknya Islam di Banten masyarakat menganut agama Hindu, dan Badui ini adalah pengikut Pucuk Umun yang ikut serta ke Hutan. Kita bisa simpulkan itu menurut Babad orang badui ini adalah orang Hindu / ajaran Nenek Moyang yang tidak menerima islam.

Tetapi ada artikel yang mengatakan bahwa baduia Badui telah bertuhan /monotisme dan mengenal Nabi Adam as, hal ini membuat saya menjadi penasaran sehingga memutuskan untuk mengunjungi Badui tepatnya di Desa Kenekes dan mempertanyakan hal tersebut dengan tokoh masyarakat di sana, dan tokoh ini membenarkannya, Badui mengenal islam tetapi tidak mengenal Hindu. 

Dari kedua Bantahan masuknya islam di Banten versi babad benar-benar menunjukkan kerancuan Babad.

3. Penyebar Islam Di Banten


Lantas timbul pertanyaan siapa orang pertama penyebar islam di Banten? Saya tidak berani membahas hal ini dikarenakan saya bukanlah ahli Sejarah, tetapi setelah saya membaca beberapa buku sejarah islam di Indonesia hampir semuanya membahas masuknya islam di Banten mengunakan versi Babad, hanya Buku Kronologi Kedatangan Islam yang membahas sejarah masuknya islam di Banten sudah ada di sekitar abad 9-10 M, dan di dalam buku tersebut juga terdapat siapa yang membangun Masjid Pecinan dan membahas islam di Banten, jadi ingin mencari lebih jelas dan lengkapnya membaca buku tersebut, dapat di baca juga melalui E-Book. 


4. Kesimpulan

Kesimpulan dari artikel ini adalah menunjukkan bukti bahwa masuknya islam di Banten sekitar abad ke 9-10 M dan membantah versi babad yang mengatakan masuknya islam di Banten di bawa oleh Sultan Hasanuddin abad ke 15. Sudah pasti lebih banyak lagi bukti-bukti tentang masuknya islam di Banten jauh sebelum abad ke 15M. 

Namun semua tergantung pada Anda, apakah masih menggunakan dan menyakini Versi Babad atau mencoba untuk lebih Kritis lagi terhadap sejarah masuknya islam di Banten ini dengan membaca buku-buku sejarah atau mengunjungi situs sejarah masuknya islam di Banten, salah satunya di masjid Pecinan atau di Pulau Kelor di Kepulauan Seribu yang merupakan bangunan yang disebut Benteng Portugis, padahal pada bangunan tersebut terdapat tulisan yang menyerupai tulisan Allah dalam bahasa arab.


Inilah sekelumit sejarah Masuknya Islam di Banten versi saya atas kegelisahan dan keraguan saya terhadap cerita Babad yang hanya dongeng belaka dan tidak relevan. 
Mohon maaf atas kekuranganya semoga bermanfaat dan trimakasih sudah blog ini