Sejarah Bang Puasa Jawara Di Fitnah Membunuh Wanita

Sejarah Bang Puasa Jawara Di Fitnah Membunuh Wanita

Sejarah Bang Puasa sebagai orang yang di hukum gantung karena membunuh wanita bernama nyai Dasima banyak berbagai versi yang menceritakan hal tersebut, tetapi sangat di sayangkan mereka benar-benar percaya bahwa Bang Puasa benar membunuh wanita bernama Dasima.

Nah pada kesempatan kali ini kita akan membahas sejarah Bang Puasa dari sudut pandang lain berbeda dari versi lain tetapi menggunakan sumber dari catatan Batavias Scoraan ( Lembaran Negara).

Bang Puasa adalah seorang jawara dari Kwitang yang lahir di sekitar gang Mendung tidak ada yang tahu persis tahun kelahiranya.

Sebelum kita membahas eksekusi Bang Puasa terlebih dahulu baiknya kita membahas nyai Dasima, karena banyak versi yang menceritakan Dasima di bunuh oleh Puasa atas suruhan seseorang bernama Sami’un.

Mengetahui Nyai Dasima


Dasima adalah seorang pembantu rumah tangga dari seseorang yang bernana tuan Frangse di Curug Tangerang kemudian bertemu dengan tuan William(orang memanggilnya Tuan Wey) yang menjadi tamu tuan Frangse waktu itu, di sini lah tuan Wey jatuh hati kepada Dasima sehingga memintanya untuk menjadi istri tuan Wey.

Setelah mereka menikah Dasima di bawa tuan Wey ke Batavia, setelah pernikahanya itu Dasima di berikan modal oleh suaminya untuk menjadi pedagang enas di Pasar Baru.

Hubungan Dasima dengan Sami’un

Menurut versi yang di tulis G Frangcis pada tahun 1856 di sebutkan bahwa nyai Dasima adalah seorang wanita yang genit dan mempunyai laki-laki simpanan bernama Sami’un, di sini saya tidak sependapat dengan tulisan tersebut setelah saya mempelajari Batavias Scoraan.

Menurut versi saya Dasima menganal Sami’un setelah mengunakan jasa delman.
TKronologi lengkapnya, selepas berdagang di Pasar Baru Dasima pulang menggunakan jasa delman yang ternyata kusirnya bernama Sami’un di sini lah awal dan terakhir pertemuan Dasima dengan Sami’un, jadi tidak masuk di akal jika Sami’un di sebut sebagai laki-laki simpanan Dasima.

Kematian Dasima

Dalam perjalanan pulang selepas berdagang Dasima yang menggunakan jasa Delman Sami’un, tapat di jembatan Pejambon di kali belakang masjid Istiqlal(saat ini) Dasima dibegal oleh orang tak dikenal, lalu Dasima di bunuh dan hartanya di rampas, tetapi Sami’un berhasil selamat.

Disini saya tidak tahu apakah Sami’un benar-benar terlibat dalam pembunuhan Dasima atau tidak, yang jelas setelah kejadian itu Sami’un menjadi terduga dalam kasus tersebut dan menjadi saksi.

Awal Mula Bang Puasa Di Curigai

Kecurigaan Belanda terhadap Bang Puasa jauh sebelum kasus Dasima, Belanda mencurigai Bang Puasa akan memberontak, karena Bang Puasa sering terlihat menaiki delman untuk pergi ke Jati Negara(dulu di sebut Masteer Cornelis) untuk mengajar ilmu beladiri kepada para pemuda. Tetapi Belanda tidak bisa menangkap Bang Puasa hanya dengan alasan mengajar ilmu Beladiri.

Kemudian munculah kasus pembunuhan Nyai Dasima, akhirnya kasus tersebut di gunakan untuk membuat alasan penangkapan Bang Puasa.

Kesaksian Palsu Sami’un

Didalam kasus Dasima hanya ada satu orang saksi yaitu Sami’un, maka ketika persidangan Sami’un datang sebagai saksi, tetapi Sami’un memberikan kesaksian palsu atas perintah Belanda dan di acam akan di hukum gantung jika menolak.

Dalam kesaksianya Sami’un berkata kepada hakim “ saya tidak membunuh.Dasima, saya hanya memengangi nya saja, yang membunuhnya adalah Puasa”. Lantas kesaksisan Sami’un di bantah oleh Puasa  dengan mengatakan “ saya ini seorang jago, jadi tidak mungkin saya membunuh wanita, apalagi wanita itu di pegangin, dan saya Tidak mengenal wanita bernama Dasima karena saya tidak bergaul dengan wanita”. Tetapi bantahan Bang Puasa di tolak hakim dan menjatuhi hukuman gantung terhadap Bang Puasa.

Kematian Bang Puasa

Bang puasa di jatuhi hukuman gantung oleh peradilan Belanda, dan tempat eksekusinya di depan gedung pengadilan yang sekarang menjadi Museum Jakarta.

Terbuktinya Kecurigaan Belanda

Dalam sejarah perang Di Ponegoro tercatat ada Contingen dari Master Cornelis/Jati negara yang berperang disisi Pangeran Di Ponegoro, mereka ini adalah para pemuda yang di latih oleh Bang Puasa kemudian berperang disisi Pangeran Di Ponegoro menghadapi Belanda.

Artinya Bang Puasa ikut berperan dalam menyiapkan Perang Di Ponegoro dengan mengajarkan ilmu Beladiri kepada pemuda di Mesteer Cornelis/Jati Negara dan dia di curigai oleh Belanda hingga ia di fitnah membunuh seorang wanita bernama Dasima.

Inilah cerita Bang Puasa versi saya berdasarkan membaca catatan Batavias Scoran(lembaran negara) dan berdasarkan buku Memori Jakarta karya Ridwan Saidi.
Mohon maaf jika ada kesalahan, trimakasih sudah mengunjungi blog ini semoga bermanfaat🙏.