Sejarah Sultan Banten ke2,3,dan 4

Sejarah Sultan Banten ke2,3,dan 4
Lambang Kesultanan Banten

Sejarah Sultan Banten ke 2,3, dan 4 sulit untuk kita dapatkan sumber sejarahnya, kita hanya di berikan sedikit sejarah tentang mereka tetapi disini kita akan membahas sejarah dan biografi tentang ketiganya.

Nah berikut ini Sejarah dan Biografi dari Sultan Banten ke 2,3, dan 4

Sejarah Sultan Maulana Yusuf

Biografi Sultan Maulana Yusuf

Sultan Maulana Yusuf adalah Sultan Banten yang ke 2 beliau menggantikan ayahnya Sultan Hasanuddin sebagai Sultan Banten yang pertama.

Tidak ada sejarah lengkap tentang beliau, namun beliau naik tahta dari tahun 1570 hingga 1580, didalam kekuasaan beliau berkembang pesat kebudayaan banten yang berasal dari akulturasi budaya lokal dengan syariat islam, di masa beliau juga Banten berhasik menaklukan Pakuan ibu kota kerajaan Sunda padjajaran.

Wafatnya Sultan Maulana Yusuf


Beliau wafat pada tahun 1580 dan di makamkan di daerah Margaluyu, kecamatan Kesemen ,kota Serang, jaraknya tidak jauh dari kawasan Banten lama.

Sejarah Sultan Maulana Muhammad

Biografi Sultan Maulana Muhammad


Beliau adalah anak dari Sultan Maulana Yusuf, selepas ayahnya meningal ia menjadi raja pada usia 6 tahun, berkuasa dari tahun 1585-1596.

Baca Juga: Sejarah Masjid Agung Banten

Pada masa kekuasan beliau, terjadi invansi Banten ke palembang untuk menguasai monopoli perdagangan, peperangan tersebut terjadi di laut dengan mengerahkan armada laut yang besar dari pihak Banten.
Wafatnya sultan Maulana Muhammad
Beliau wafat di usia yang cukup muda yaitu pada usia sekitar 27 tahun, beliau wafat disaat pertempuran dengan palembang dan di makamkan disana.

Sejarah Sultan abdul mufakir

Biografi Sultan Abduk Mufakir

Setelah meningalnya Sultan Maulana Muhammad, tahta kerajaan di gantikan putranya yang baru berusia 5bulan yaitu Sultan Abdul Mufakhir sehingga untuk melaksanakan pemerintahan digantikan sementara oleh Mangkubumi Jayanegar.

Mangkubumi Jayanegara meninggal tahun 1602 sehingga jabatanya sebagai pemegang kekuasaan sementara di pegang oleh Ibunda Ratu Sultan  yang bernama Nyimas Ratu Ayu Wanagiri. Pada 8 Maret 1608 hingga 26 Maret 1609 terjadi perang saudara di antara keluarga kerajaan. Atas jasa Pangeran Jayakarta perang tersebut bisa dihentikan dan  disepakati bersama, atas perjanjian damai.

Banten kembali aman, kemudian diangkatlah Pangeran yang bernama Arya Ranamanggala sebagai Mangkubumi baru dan menjadi pemegang kekuasaan sementara. 

Untuk menata keamaan Negara, Ranamanggala menghukum Pangeran atau Penggawa dan keluarga istana lainya yang melakukan pemberontakan. 

Pada tahun 1624, Mangkubumi Pangeran Arya Ranamanggala sakit dan mundur dari jabatannya . ketika itu sultan Abdulmafakhir telah cukup dewasa, sehingga kekuasaan atas Kesultanan Banten sepenuhnya berada pada Sultan Abdulmafakhir. Dua tahun kemudian tepatnya 13 Mei 1626 Pangeran Arya Ranamanggala meninggal dunia.

Datangnya VOC Di Banten

Pada masa kekuasaan Sultan Abduk Mufakir, Belanda pertama kali menginjakan kakinya di Bante. Pada tahun 1596, awalnya Belanda hanya ingin melakukan kerjasama perdagangan dengan pihak Kesultanan Banten.

Hingga muncul ambisi VOC untuk mengusasi monopoli perdagangan lada di Banten, hal ini lah yang menjadi sumber perselisihan antara Banten dan VOC, sebab sultan Abdulmufakhir menolak mentah-mentah ambisi VOC itu, yang ingin memaksakan monopoli perdagangan.

Dengan kian kuatnya kedudukan VOC di Batavia semenjak 1619, perselisihan antara kedua belah pihak semakin memuncak. VOC menggunakan siasat blokade kepada pelabuhan niaga Banten dengan melarang dan mencegat pedagang-pedagang dari Cina dan dari Maluku yang akan berdagang ke pelabuhan Banten. Siasat Blokade ini mengakibatkan pelabuhan Banten mengalami kemunduran sehingga membuat orang-orang Banten untuk memprovokasi VOC.

Perselisihan ini dibalas oleh VOC dengan melakukan ekspedisi ke Anyer, Taman, dan Lampung. Malahan Kota Banten sendiri berkali-kali diblokade. Keadaan  ini menyulut api perang antara Banten dan VOC pada bulan November 1633. Tetapi berakhir dengan perjanjian damai setelah Enam tahun kemudian.

Wafatnya Sultan Abdul Mufakir


Beliau wafat di usia sekitar 55 tahun di tahun 1651, beliau juga berkuasa dari tahun 1596-1651, beliau menjadi sultan Banten Ke 4, dimasa kekuasaan beliau juga dibangun Keraton Surosowan, beliau di makamkan di sebuah desa bernama Kenari di Kota Serang.


Inilah sekelumit sejarah dari Sultan Banten ke 2,3, dan 4, mohon maaf karena sejarahnya terlalu sedikit, di karenakan keterbatasan sumber sejarah dari sultan Banten ke 2, dan 3, semoga bermanfaat dan sikahkan share ke teman-teman anda, dan terimakasih sudah mengunjungi blog ini