Fakta Sejarah Si Pitung Bukan Jawara Betawi

Fakta Sejarah Si Pitung Bukan Jawara Betawi
Ilustrasi Si Pitung

Sejarah Si Pitung sudah melegenda di kalangan masyarakat Betawi dan sekitarnya, ceritanya terkenal karena aksi heroik dia melawan para Kompeni, bahkan kisahnya sampai dibuat film.


Si Pitung berasal dari kampung Rawa Belong, deket setasiun Palmerah, Jakarta Barat, konon bapaknya bernama Piun dan Ibunya bernama Mpok Pinah.


Sebelum kita membahas sejarah si Pitung kita harus tau dulu Jika kita berbicara tentang sejarah maka harus ada sumber atau bukti yang bisa percaya.


Begitu pula dengan sejarah si Pitung, kita harus membahas sejarah si pitung dengan sumber dan bukti yang jelas agar bisa dipertanggung jawabkan, tidak bisa hanya mendengar cerita si pitung dari film atau dari cerita orang lain. 


Nah kali ini kita akan membahas sejarah si Pitung berdasarkan sumber dan bukti yang jelas yaitu dalam penelitian Magret Van Tiil  pada tahun 1984 melalui surat kabar dan catatan dari kepolisian belanda jadi penelitian tersebut dapat di pertangung jawabkan, walaupun kita harus lebih kritis menanggapi tulisan tersebut.

Berikut adalah ringkasanya :


Cerita Rakyat Si Pitung 


Belum ada bukti yang pasti dimana kampung halamanya namun ada perkiraan Si Pitung berasal dari kampung gustik, ada tiga alesanya yaitu:

  • Dalam penelitian markreat fantil di temukan bukti ada surat menyurat dari pengurus masjid Al-atiq di Bukit Duri kepada Sipitung.
  • Pada waktu itu orang-orang kampung Gustik terkenal dengan kepandaianya dalam menulis
  • Kampung Gustik tidak jauh dari jembatan sipitung di daerah bandengan yang mana menjadi lokasi aksi si pitung pertama kalinya.

Tapi hingga kini tidak di ketahui siapa dan dimana keluarga dari Si Pitung. Dari surat pengurus masjid Al-Atiq di ketahui bahwa Pitung bernama asli Solihun.


Konflik Si Pitung


Dalam penelitian Magreet Van Tiil aksi si Pitung pertama kali yaitu pada tahun 1886 di sebuah jembatan yang saat ini di beri nama jembatan si Pitung tepatnya di kampung bandengan.


Waktu itu si Pitung hendak menyeberangi jembatan, tetapi jembatan tersebut hanya bisa di lalui oleh satu orang maka siapapun orang yang pertama kali masuk jembatan maka orang yang dari arah berlawanan harus mengalah.


Baca Juga: Biografi Singkat Kapitan Pattimura


Tetapi di tengah jembatan muncul lah dari arah berlawanan seorang Tionghoa atau orang Cina yang memaksa menyebrangi jembatan tersebut, akhirnya terjadilah perselisihan antara si pitung dengan orang cina tersebut.


Di tengah perselisihan dengan sombongnya orang cina tersebut memperagakan ilmu bela dirinya, ini memancing kemarahan dari sipitung sontak dia langsung mencabut goloknya dan menebas orang cina tersebut.


Si Pitung menjadi buron lalu di tangkap dan di sidang lalu di jatuhi hukuman 8 tahun penjara dan di pindahkan ke penjara mesteer yang berlokasi di Bukit Duri. 


Di sini lah di ketahui bahwa pengurus masjid Al-Atiq mengirimkan surat kepada pitung, isi surat itu adalah informsi kepada Pitung bahwa saudara sepupunya yang ber nama Ji’ih di bunuh oleh demank kebayuran yang bernama Mr. Kornelis.



Setelah Si Pitung mendengar kabar terbunuhnya saudara sepupunya pitung melarikan diri dari penjara dan berhasil membunuh demank kebayuran.


Si Pitung menjadi buronan dan tidak di ketahui keberadaanya sampai  Kepala polisi belanda yang bernama Haener kebingungan untuk menangkap si pitung, akhirnya kepala polisi tersebut menadatangi dukun-dukun untuk meminta bantuan mencari si pitung. Namun usaha itu sia-sia.


Cerita Terbunuhnya Si Pitung


Pada tahun 1894 belanda menyebarkan inteligen untuk mencari informasi keberadaan sii pitung, dari situ di ketahui Si Pitung sering melintasi kali kemayoran.


Hingga pada suatu ketika Pitung di cegat oleh schoot Haener dan pasukannya dan pitung langsung di tembak dengan 4 kali tembakan, satu tembakan mengunakan peluru emas, itu karena schoot haener mengikuti intruksi dari dukun yang di datanginya.


Makam Si Pitung


Setelah si Pitung meninggal dunia, jasadnya di bawa ke militery hostpital yang sekarang menjadi RSPAD gatot subroto.


Setelah itu belanda mencari tahu keluarga si pitung, namun tidak ada satu orang pun yang mengaku keluarga atau kerabat dari sipitung.


Lazimnya pada waktu itu ketika ada jasad yang tidak di ketahui keluarganya maka akan di makamkan di pelataran rumah sakit. Maka ada pendapat yang mengatakan makam si pitung berada di pelataran Militery Hostpital atau RSPAD Gatot Subroto(nama sekarang).


Ini lah sekelumit Cerita Rakyat Si Pitung Bukan Jawara Betawi melainkan hanya buronan belanda yang membunuh orang cina dan membunuh Demank mr. Kornelis


Sekian trimakasih sudah mengunjungi situs ini🙏😁