Sejarah Kelam Romusha Tambang Batu Bara Di Bayah

Sejarah Kelam Romusha Tambang Batu Bara Di Bayah
Gua Ci Picung bekas tambang batu bara Jepang di Bayah

Sejarah Romusha di Bayah merupakan sejarah yang kelam, karena terdapat penyiksaan yang begitu kejam yang dilakukan oleh Penjajahan Jepang, banyak korban yang tewas akibat romusha di sana, sampai sekarang kita masih bisa mengunjungi tempat yang menjadi saksi bisu penyiksaan terhadap Romusha di Bayah.

Nah pembahasan kita kali ini mengenai :

Sejarah Romusha di Bayah


Romusha adalah sebutan bagi sekelompok orang yang dipaksa kerja tampa diupah pada masa Penjajahan Jepang. Mereka melakukan praktek Romusha diberbagai daerah di Indonesia dan salah satunya daerah Bayah yang berletak di Kab. Lebak di bagian Banten Selatan.

Baca Juga :
Jejak Sejarah Rel Kereta Api Bayah-Saketi

Membuat Tambang Batu Bara


Bayah dipilih oleh Jepang sebagai Tempat untuk melakukan praktek Romusha karena disana diketahui memiliki sumber daya alam yang sangat kaya, bumi Bayah memiliki material berharga seperti emas dan batu bara, kebutuhan Jepang akan batu bara untuk menyumbang energi mereka dalam peperangan di Asia Pasifik dengan Sekutu.

Di daerah Bayah ini menjadi saksi bisu atas kekejaman Jepang dalam menyiksa para Romusha umumnya mereka diambil dari berbagai daerah di Pulau Jawa, mereka dipaksa untuk menjadi penambang batu bara.

Pada saat itu jepang memang sangat  membutuhkan banyak energi dalam peperangan melawan sekutu di asia pasifik, maka dari itu mereka membangun pertambangan batu bara dan memperkerjakan Romusha disana dengan bertujuan kemandirian Pulau Jawa dalam hal energi.

Baca Juga : Jejak Keganasan Laskar Bambu Runcing Di Banten Selatan

Peninggalan Tambang Batu Bara Jepang


Jepang membangun banyak tambang batu bara di Bayah, namun yang masih bisa kita temukan sampai sekarang hanya ada 4 lokasi pertambangan Jepang disana diantaranya adalah sebagai berikut:

  1. Lubang Tambang Ci Picung. Lokasinya berada di Kp Sawah Ds. Darmasari, Kec. Bayah.
  2. Lubang Tambang Ci Galugur. Lokasinya berada di lembah Cigalugur Ds. Cigalugur Kec. Bayah
  3. Lubang Tambang Sangko. Lokasinya berada di Kp. Sangko Ds. Sawarna Kec. Bayah
  4. Lubang Tambang Hartakarun atau gua Jepang, menurut beberapa sumber goa ini adalah goa dibuat pada masa penjajahan Jepang, lokasinya di Pantai Gua Langir, Ds Sawarna Kec. Bayah.

Itu lah 4 lubang Tambang batu bara Jepang di Bayah, sebetulnya masih banyak lagi jumlahnya namun Lubang-lubang pertambangan tersebut sudah banyak yang tertutup oleh longsor.

Dalam aktivitas pertambangan ini banyak sekali memakan korban, banyak yang meninggal diakibatkan kelaparan, sakit-sakitan diakibatkan penyiksaan Jepang terhadap mereka.

Penyiksaan yang dialami Romusha di Bayah


Pada awalnya para Romusha tersebut ada yang datang dengan tujuan memperbaiki kehidupan mereka atau bisa dikatakan sebagai perantau, ada juga yang sengaja atau dengan dipaksa dibawa oleh Jepang dari kampung halamanya kedaerah Bayah untuk memperkerjakan mereka secara Paksa.

Baca Juga : Sejarah Wabah Penyakit Di masa Kesultanan Banten

Para Romusha yang ingin merubah kehidupanya berharap mendapatkan pekerjaan yang layak, namun justru yang mereka alami dan rasakan adalah penyiksaan yang sungguh amat kejam, mereka di paksa bekerja penambang batu bara dengan imbalan yang sangat kecil, sedangkan pekerjaan mereka penuh bahaya dan beresiko kematian.

Banyak para Romusha di Bayah meninggal akibat kelaparan, menghirup gas beracun dari lokasi Tambang dan banyak juga yang meninggal akibat kecelakaan kerja, biasanya para Romusha di Bayah yang meninggal langsung dimakamkan pemakaman masaal di tempatnya bekerja, salah satu contoh pemakaman masal Romusha di Bayah berada didaerah K.p Deker Pulau Manuk kec. Bayah.

Nah itulah sejarah Romusha di Bayah yang di paksa bekerja sebagai penambang batu bara dizaman penjajahan Jepang, jangan lupa share keteman-teman kalian dan terimakasih sudah mengunjungi blog ini