Isi Prasasti Kedukan Bukit

 

Isi Prasasti Kedukan Bukit, Kedukan Bukit, Prasasti Kedukan Bukit

Isi Prasasti Kedukan Bukit- Prasasti ini adalah salah satu Sumber sejarah kerajaan Sriwijaya, dan menjadi bukti paling kuat tentang keberadaan Kerajaan tersebut selain Isi Prasasti Talang Tuo

Pada Prasasti ini tertuliskan kata Sriwijaya pada baris ke 10 lebih tepatnya berbunyi "srivijaya jaya siddhayatra subhiksa" yang memiliki arti Sriwijaya jaya, siddhayatra (ramuan bertuah) sempurna.

Prasasti Kedukan bukit pertama kali ditemukan oleh M. Batenburg pada tanggal 29 November 1920 yang berlokasi di Desa/Kampung Kedukan Bukit, Kecamatan 35 Ilir, Palembang, tepat berada di tepi sungai Tatang yang memiliki hilir menuju ke sungai Musi Palembang. 

Menurut arkeolog, Prasasti Kedukan Bukit dapat disimpulkan menandakan lahirnya Kerajaan Sriwijaya. Ditulis diatas batu lonjong mirip telur, menggambarkan 3 peristiwa cukup penting pada Sejarah Sriwijaya.



Isi Prasasti Kedukan Bukit


Prasasti Kedukan Bukit memiliki bentuk ukuran yang terbilang kecil yakni panjang 45 cm dan lebar 80 cm tertulis diatas sebuah batu dengan menggunakan bahasa Melayu Kuno dan ber aksara Pallawa, sekarang Prasasti ini berada di Museum Nasional Indonesia. berikut ini isinya:


  1. svasti śrī śakavaŕşātīta 605 ekādaśī śukla-

  2. klapakşa vulan vaiśākha ḍapunta hiyaṃ nāyik di

  3. sāmvau mangalap siddhayātra di saptamī śuklapakşa

  4. vulan jyeşţha ḍapunta hiyaṃ maŕlapas dari minānga

  5. tāmvan mamāva yaṃ vala dua lakşa dangan kośa

  6. duaratus cāra di sāmvau dangan jālan sarivu

  7. tlurātus sapulu dua vañakña dātaṃ di mata jap (mukha upaṃ)

  8. sukhacitta di pañcamī śuklapakşa vulan... (āsāḍha)

  9. laghu mudita dātaṃ marvuat vanua ...

  10. śrīvijaya jaya siddhayātra subhikşa nityakāla


artinya adalah sebagai berikut:

  1. Selamat ! Tahun Śaka telah lewat 605, pada hari ke sebelas
  2. paro-terang bulan Waiśakha Dapunta Hiyang naik di
  3. sampan mengambil siddhayātra. pada hari ke tujuh paro-terang
  4. bulan Jyestha Dapunta Hiyang berlepas dari Minanga
  5. tamwan membawa bala tentara dua laksa dengan perbekalan
  6. dua ratus cara (peti) di sampan dengan berjalan seribu
  7. tiga ratus dua belas banyaknya datang di mata jap (Mukha Upang)
  8. sukacita pada hari ke lima paro-terang bulan....(Asada)
  9. lega gembira datang membuat wanua....
  10. Śrīwijaya jaya, siddhayātra sempurna....

Makna dari Prasasti Kedukan Bukit


Secara umum isi Prasasti Kedukan Bukit menceritakan tentang sosok Dapunta Hyang yang saat itu berangkat dari Minanga dan untuk menaklukkan suatu darerah dipinggir sungai Musi(lokasi penemuan Prasasti).

Diprasasti ini ada nama Dapunta Hiyang yang disebut berkali-kali, menurut yang dicatat, sang raja ini disuatu peristiwa menaiki perahu menuju kuil Buddha dalam rangka merayakan hari Waisak.

Kemudian setelah satu bulan, Dapunta Hiyang membawa pasukan 20.000 tentara dan keperluan perbekalan menaiki puluhan perahu. Rombongan ini menetap disuatu daerah dan menamainya dengan Sriwijaya, lokasinya kemungkinan berada di sekitar daerah Palembang.

Dari Hasil terjemahan Prasasti Kedukan Bukit kita mendapatkan informasi penting dari kerajaan Sriwijaya, Prasasti ini ditulis pada awal tahun 604 Saka(perkiraan 16 Juni 682 Masehi), isinya lebih banyak mengisahkan tentang Pendiri Kerajaan Sriwijaya yang bernama Dapunta Hiyang.

Terdapat perbedaan pendapat dikalangan arkeolog mengenai daerah Minanga, ada yang mengatakan Minangkabau ada pula yang mengatakan suatu tempat pertemuan antara dua sungai yaitu sungai Kampar kiri dan Kanan di Riau(Sekitar Muara Takus), dan pendapat terakhir menyatakan bahwa Minanga adalah daerah Binanga yang terletak dekat sungai Barumun

Selain itu Isi Prasasti Kedukan Bukit menjelaskan tentang penanggalan tetapi pada bagian akhir penanggalan telah hilang. Lalu M. Boechari atas dasar penelitianya menambahkan kata Asada pada baris ke 8 atau berbunyi 16 Juni tahun 682M. 

Dibagian akhir isi Prasasti Kedukan Bukit terdapat kata Siddhayatra, yang kemudian diterjemahkan sebagai Ramuan Bertuah oleh G. Coedes berdasarkan kamus bahasa Jawa Kuno, maka baris ke 10 memilili makna "Sri Baginda naik sebuah sampan kemudian melakukan penyerangan dan mencapai kesuksesan dalam perjalanan"

Mungkin itu saja dari saya mengenai Penjelasan Isi Prasasti Kedukan Bukit, semoga bermanfaat dan dapat membantu anda.