Isi Prasasti Talang Tuo

Prasasti Talang Tuo, Isi Prasasti Talang Tuwo
prasasti Talang Tuo


Isi Prasasti Talang Tuo- Prasasti ini merupakan salah satu Sumber Sejarah kerajaan Sriwijaya yang terkenal, mungkin pada kesempatan kali ini saya akan menerangkan sedetail dan sebisa saya mengenai isinya.


Prasasti Talang Tuwo adalah salah satu sumber sejarah yang menjelaskan keberadaan, Kerajaan Sriwijaya yang pernah eksis Puluhan abad yang lalu.


Prasasti Talang Tuo terdapat 14 baris, memiliki ukuran Lebar kurang lebih 80 cm, dan tingginya mencapai 50 cm, Prasasti ini pertama kali ditemukan oleh Louis Constant pada tanggal 17 November 1920 berlokasi di Bukit Siguntang atau Seguntang, dan langsung dilakukan penelitian lebih mendalam.


Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa Prasasti Talang Tuwo merupakan peninggalan dari kerajaan Sriwijaya.


Oh iya, baru-baru ini terdapat kontroversi mengenai Isi Prasasti Talang Tuo, yakni mengenai pernyataan Ridwan Saidi yang akrab dipanggil Babe Ridwan, beliau mengatakan bahwa Prasasti ini berisi tentang Pribadatan Kaum Saba(Pengikut Queen Of Saba) dan bukan menjelaskan tentang Kerajaan Sriwijaya. Baca Juga Isi Prasasti Kota Kapur


Sayangnya disini kami tidak menemukan lebih detail isi Prasasti Talang Tuwo menurut babe Ridwan Saidi, maka yang kami bahas hanya lah yang berdasarkan sumber Wikipedia dan beberapa buku sejarah lainya. 


Penasaran kan isinya seperti apa?, ok langsung saja kita masuk pada pembahasanaya.


Isi Prasasti Talang Tuo


Prasasti Talang Tuo menggunakan bahasa Melayu kuno dengan aksara Pallawa, didalamnya terdapat tahun penulisan yakni pada tahun 606 Saka atau sekitar 684 masehi, sekarang prasasti ini terdapat didalam Museum Nasional Indonesia di Jakarta.


Berikut ini adalah isi Prasasti Talang Tuwo yang terdiri dari 14 Baris

// śwasti . śri śaka warṣa titā . 606 . diŋ dwitiya ṣuklapakṣa wulan caitra . sāna tatkālāña parlak śri kṣetra ini . niparwuat

parwaṇḍa punta hiyaŋ śrī jayanāga . ini priṇadhānāṇḍa punta hiyaŋ . sawañakña yaŋ nitanaŋ di sini . ñīyur pinaŋ hanāu . ru

mwiya . dṅan samigra . ña yaŋ kāyu nimakan wuaḥña . tathapi hāur wuluḥ pattuŋ ityewamādi . punarapi yaŋ parlak wukan

dṅan tawad talāga sawañakña yaŋ wuatku sucarita parāwis prayojanākaḥ puṇyaña sawwa satwa sacarācara waropāyāña tmu

sukha . di āsannakala di antara mārgga lai . tmu muaḥ ya āhāra dṅan āir niminuŋña . sawañakña wuatña huma parlak mañcak mu

aḥ ya . maŋhidupi paśu prakāra . marhulun tuwi wṛddhi muaḥ ya jāṅan ya niknāi savañakña yaŋ upasargga . pidanna swapnawighna . waraŋ wua

taña kathamapi . anukūla yaŋ graha nakṣatra parāwis diya . nirwyadhi ajara kawuatanāña . tathāpi sawañakña yaŋ bhṛtyāna

saṭyārjjawa dṛḍhabhagti muaḥ ya dya . ya mitrāña tuwi jāṅān ya kapaṭa yaŋ winiña mulang anukūla bhāryya muaḥ ya waraŋ sthā

naña lāgi jāṅān cūri ucci wadhañca . paradāra di sāna . punarapi tmu ya kalyāṇamitra . marwwaṅun wodhicitta dṅan maitri

ṭadhāri di daŋ hyaŋ ratnatraya jāṅān marsarak dṅan daŋ hyaŋ ratnatraya . tathāpi nityakāla tyaga marśila kṣānti . marwwaṅun wiryya rājin

tāhu di samiśraña śilpakalā parāwis . samāhitacinta . tmu ya prajñā . smṛti medhāwi . punarapi dhaiyyamāni mahāsa(ttwa)

wajra śarira . anupamaśakti . jaya . tathāpi jātismara . awikalendriya . mañcak rupa . subhaga hāsin hālap āde

yawākya . wrahmaswara . jādi lāki swayaŋbhu puna(ra)pi tmu ya cintāmaṇinidhāna . tmu janmawaŋśitā . karmmawaśitā . kleśa(va)śi(ta)

awasāna tmu ya anuttarābhisaŋmyaksaŋ wodhi //:// O //://

KemudianKemudian seorang sejarawan bernama George Coedes berhasil menterjemahkan arti dari Prasasti Talang Tuwo yang kurang lebihnya sebagai berikut:
code>On March 23, 684 a.d., it was then that the park, called adadutra, was made under the direction of the Sri Lanka (adayuradutra). This is his intention: may the ones planted here, the coconut tree, betel nut, palm, palm, sagu, and various trees make the fruit edible, as well as the bamboo haur, waluh, and pattum, and so forth; And may all other plants with their DAMS and pools, and all the charity I give them, be used for the good of all beings, who can move places and those who are not, and for them be the best way to find happiness.


If they were hungry for rest or traveling, may they find food and water. May all the gardens they open become overgrown (the harvest). Hopefully, livestock of every kind they raise, as well as their own slaves. May they not suffer evil, suffer no sleep.


Whatever they do, may all the planets and stars benefit them, and may they avoid diseases and ageing while carrying out their venture. And may all their servants be faithful to them and devoted, after all, may their friends not betray them and may their wives be faithful wives. Moreover, wherever they may be, there may be no thieves, nor abusers of violence, nor murderers, nor adulterers.


Also, may they have a companion as a good counselor; May there be in them the boddhi mind and the friendship of the three queens, and may they not be separated from the three. And also may always (they be) gracious, obedient to the rules, and patient; May they shine in them the power, the industriousness, the knowledge of all the arts of all kinds; May their spirits be centered, they have knowledge, memory, intelligence.


Moreover may they be firm in their opinions, diamond-shaped like the lean, victorious, and mindful of their previous lives, full senses, happy, smiling, quiet, pleasant voice, the voice of brahm researchers. May they be born as able-bodied men, and their own blessing be in existence; May they be magic stone containers, have dominion over births, power over karma, power over stains, and may at last have a glorious, perfect re-lighting.

Arti dalam bahasa Indonesia nya sebagai berikut


Pada tanggal 23 Maret 684 Masehi, pada saat itulah taman ini yang dinamakan Śrīksetra dibuat di bawah pimpinan Sri Baginda Śrī Jayanāśa. Inilah niat baginda: Semoga yang ditanam di sini, pohon kelapa, pinang, aren, sagu, dan bermacam-macam pohon, buahnya dapat dimakan, demikian pula bambu haur, waluh, dan pattum, dan sebagainya; dan semoga juga tanaman-tanaman lainnya dengan bendungan-bendungan dan kolam-kolamnya, dan semua amal yang saya berikan, dapat digunakan untuk kebaikan semua makhluk, yang dapat pindah tempat dan yang tidak, dan bagi mereka menjadi jalan terbaik untuk mendapatkan kebahagiaan.


Jika mereka lapar waktu beristirahat atau dalam perjalanan, semoga mereka menemukan makanan serta air minum. Semoga semua kebun yang mereka buka menjadi berlebih (panennya). Semoga suburlah ternak bermacam jenis yang mereka pelihara, dan juga budak-budak milik mereka. Semoga mereka tidak terkena malapetaka, tidak tersiksa karena tidak bisa tidur.

Apapun yang mereka perbuat, semoga semua planet dan bintang menguntungkan mereka, dan semoga mereka terhindar dari penyakit dan ketuaan selama menjalankan usaha mereka. Dan juga semoga semua hamba mereka setia pada mereka dan berbakti, lagipula semoga teman-teman mereka tidak mengkhianati mereka dan semoga istri mereka menjadi istri yang setia. Lebih-lebih lagi, di mana pun mereka berada, semoga di tempat itu tidak ada pencuri, atau orang yang mempergunakan kekerasan, atau pembunuh, atau penzinah.

Selain itu, semoga mereka mempunyai seorang kawan sebagai penasihat baik; semoga dalam diri mereka lahir pikiran Boddhi dan persahabatan (...) dari Tiga Ratna, dan semoga mereka tidak terpisah dari Tiga Ratna itu. Dan juga semoga senantiasa (mereka bersikap) murah hati, taat pada peraturan, dan sabar; semoga dalam diri mereka terbit tenaga, kerajinan, pengetahuan akan semua kesenian berbagai jenis; semoga semangat mereka terpusatkan, mereka memiliki pengetahuan, ingatan, kecerdasan.


Lagi pula semoga mereka teguh pendapatnya, bertubuh intan seperti para mahāsattwa berkekuatan tiada bertara, berjaya, dan juga ingat akan kehidupan-kehidupan mereka sebelumnya, berindra lengkap, berbentuk penuh, berbahagia, bersenyum, tenang, bersuara yang menyenangkan, suara Brahmā. Semoga mereka dilahirkan sebagai laki-laki, dan keberadaannya berkat mereka sendiri; semoga mereka menjadi wadah Batu Ajaib, mempunyai kekuasaan atas kelahiran-kelahiran, kekuasaan atas karma, kekuasaan atas noda, dan semoga akhirnya mereka mendapatkan Penerangan sempurna lagi agung.


Itulah Isi Prasasti Talang Tuwo yang bersumber dari Wikipedia dan beberapa Buku sejarah, semoga dapat bermanfaat dan membantu anda yang sedang mencari informasi.