Kedatangan Bangsa Belanda Di Indonesia
Kedatangan Bangsa Belanda |
Kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia dilatar belakangi oleh peperangan yang terjadi di negeri mereka, saat itu sedang dijajah oleh Spanyol dan terjadi pada tahun 1568-1648.
Pada tahun 1580 Portugis berhasil menguasai Spanyol, hal itu menyebabkan Belanda tidak dapat mengambil rempah-rempah lagi dari sana.
Dikarenakan Belanda tidak dapat membeli rempah-rempah dari Spanyol, mengakibatkan mereka terpaksa mencari sumber rempah-rempah dari timur.
Untuk memenuhi kebutuhan rempah-rempah Belanda menyetujui pembentukan perusahaan dagang yang dibentuk oleh sekelompok pengusaha kaya dan kemudian dikenal sebagai VOC.
VOC sendiri bertugas untuk berlayar mencari rempah-rempah ke timur untuk diperjual belikan kembali di Belanda maupun di Eropa, selain itu perusahaan ini juga seakan menjadi lambang pemerintahan Belanda.
Selain kesulitan mendapat rempah-rempah, Balanda juga mendapatkan sanksi ekonomi dengan memblokade perdagangan di Lisabon, itu pula yang menjadi salah satu faktor Kedatangan Belanda di Indonesia.
Awal Kedatangan Bangsa Belanda Ke Indonesia
Pelayaran perdana VOC dimulai, kelompok itu dipimpin oleh Cornelis De Houtmen pada tahun 1596 pertama kali di Kesultanan Banten, awalnya mereka disambut baik oleh masyarakat.
Hubungan Baik itu berjalan seiring waktu namun lama kelamaan menjadi retak, banyak faktor yang menyebabkanya, yakni Houtmen hanya membeli rempah-rempah saat musim panen, arti nya hanya membeli dengan harga murah saja.
Perbuatan Houtmen membuat rakyat Banten menjadi marah, terutama sang Sultan Banten pada saat itu, ia memerintahkan pasukannya untuk mengusir bangsa Belanda tersebut.
Kemudian pelayaran kedua dipimpin oleh Van Neck dan Warwijk (1598) melalui selat bali dan menuju ke Maluku dan menjalin kerjasama dagang.
Tidak hanya itu ternyata adala kelompok dalam pelayaran tersebut yang menuju ke Ambon, tenyata disana sudah ada Bangsa Portugis terlebih dahulu, akibatnya terjadi pertempuran disana.
Di Ambon VOC membangun benteng yang dinamai Afar, mereka menyerang Portugis meskipun mengalami kegagalan.
Kemudian mereka kembali lagi ke Banten dan membuka perdagangan, dengan mempengaruhi penguasa disana akhirnya mereka diijinkan mendirikan sebuah kantor.
Bukan hanya itu, VOC juga berhasil membangun monopoli perdagangan di Banda, ternate dan terus berusaha merenut benteng Portugis yang ada di Tidore meskipun selalu gagal.
Tujuan VOC yang hendak mengusai monopoli perdagangan di Nusantara itu dan dinilai menyengsarakan rakyat, menyulut api kemarahan dan terjadi gerakan perlawanan rakyat dalam rangka mengusir bangsa Belanda.
Di awal, bangsa Belanda mengira daerah bagian Indonesia barat yakni Pulau Jawa dan Sumatra menjadi temoat yang strategis untuk membuka pusat perdagangan dan akan mudah untuk mewujudkan hal tersebut.
Hak Istimewa VOC
Dinegeri Belanda suatu keputusan diambil oleh sang ratu, dimana atas usulan dariJohan Olden Barneveld, akhirnya VOC diberikan hak istimewa.
Dimana Hak Istimewa VOC itu diantaranya adalah sebagai berikut :
- Diberikan Fasilitas senjata oleh negara
- Boleh memiliki tentara
- Boleh bernegosiasi dengan negara lainya
- Dapat menyatakan Perang terhadap negara lain
- Berhak mengeluarkan mata uang sendiri
- Mengendalikan/mengusai suatu negara lain dibawah pengawasan Kerajaan Belanda dalam hal ini diwakili oleh Gubernur Jendral
Walaupun VOC adalah perusahaan dagang namun pemerintah Belanda sangat mendukung keberadaannya, alasannya memang saat itu negara eropa seperti Portugis, Inggris, Spanyol saling berlomba-lomba membangun perusahaan Dagang untuk mengusai hagemoni atau memonopoli perdagangan.
Bentuk dukungan Belanda terhadap VOC adalah dengan memberikan beberapa hak istimewa seperti yang sudah saya sebutkan diatas tadi.
Dari semua hak istimewa yang dimiliki oleh VOC, maka banyak para ahli sejarah berpendapat bahwa VOC adalah negara didalam negara, cukup unik yah, tapi memang begitu faktanya.
VOC melakukan Kolonialisme
Perlu diketahui bahwa berdasarkan sumber buku yang ada, disebutkan jika tujuan VOC datang ke Indonesia adalah untuk berdagang rempah-rempah, kemudian mereka berambisi menguasai monopoli perdagangan.
Mereka sering mendapatkan halangan dan rintangan, baik dari masyarakat ataupun seorang penguasa didaerah yang menjadi target VOC.
Maka untuk memperlancar usaha mereka kerap kali melakukan propaganda atau dengan cara politik adu domba, akibatnya banyak Kerajaan-kerajaan di Nusantara mengalami perpecahan dan mengakibatkan konflik internal(perang saudara).
Mendapati situasi mencekam dikalangan kerajaan, VOC memanfaatkan hal tersebut untuk melakukan Kolonialisme atau menguasai daerah.
Setelah berhasil menjajah banyak daerah di Nusantara, VOC berubah menjadi perusahaan dagang yang sangat kaya, dan mereka juga diberikan hak penuh atas monopoli perdagangan dan segala aktifitas pemerintahan didaeraj Jajahan oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602.
VOC mendirikan markas pusatnya di Batavia(Sekarang Jakarta) dan perlahan demi perlahan berusaha untuk menguasai seluruh daerah Nusantara.
Niat VOC ini tidak semerta dibiarkan begitu saja justru mendapatkan perlawanan dimana-mana, dari Kesultanan Banten yang dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa.
Dan sayangnya VOC berhasil menumpas gerakan Sultan Ageng Tirtayasa, serta dapat menangkap dan menjatuhi hukuman gantung baginya.
Kemudian adalagi perlawanan yang dilakukan oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma dari Kerajaan Mataram Islam yang membuat Belansa kewalahan.
Ganasnya serangan Sultan Agung Hanykraksusuma hampir membawa kemenangan bagi Mataran, namun lagi-lagi pihak Belanda berhasil memenangkanya.
Kemudian di tahun 1825 sampai 1830 terjadi perang besar di Jawa yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro yang berhasil membuat Belanda kewalahan dan mengalami kerugian yang sangat Besar.
Alasan Pangeran Diponegoro melakukan perlawanan adalah untuk mengembalikan kejayaan Mataram, dan tidak terima jika Belanda mencapuri urusan keraton.
Selain di Jawa perlawanan terhadap VOC terjadi juga terjadi diberbagai daerah seperti Sumatra Barat, Aceh, Maluku, Bali, Kalimantan dan lain-lain.
Tujuan Bangsa Belanda Datang ke Indonesia
Tujuan kedatangan Belanda ke Indonesia memang berniat untuk berdagang rempah-rempah namun semua itu berubah disaat mereka tersadar jika Bagian barat Indonesia adalah tempat yang strategis untuk sebuah perdagangan Internasional.
Maka dari Itu bangsa Belanda bertujuan untuk menguasai Monopoli perdagangan rempah-rempah dan lain-lain, dengan melakukan segala cara demi mewujudkan ambisi mereka.
Kamu perlu tahu bahwa yang dimaksud monopoli perdagangan adalah suatu aturan paksa yang dikeluarkan demi mendapatkan keuntungan bagi VOC.
Aturan ini memaksa masyarakat agar menanam rempah-rempah dan harus dijual ke pihak VOC dengan harga murah, tentu saja hal ini sangat menguntungkan bagi para compeni tersebut.
Bahkan selain dipaksa menanam, rakyat pun dikenai pajak bumi, bangunan dan membayar hasil panen mereka dengan cara dijual ke Belanda dengan harga murah.
VOC terus mendapatkan keuntungan yang besar dari monopoli perdagangan itu, bayangkan jika stok rempah-rempah dari mereka melebihi kapasitas maka orang Belanda itu akan membakarnya demi menstabilkan jumlah produk dipasaar agar harganya tetap mahal.
Bukan hanya membakar, kerap kali VOC menebang tanaman rempah-rempah milik petani, dan sebagian orang didaerah pariangan dipaksa untuk menanam kopi.
Itulah sejarah Kedatangan bangsa Belanda ke Indonesia yang menjadi awal kolonialisme Belanda di Indonesia selama berabad-abad lamanya.